Rabu, 19 Oktober 2011

Materi PAK Kelas IX Semester 2

BAB XI

GEREJA DAN AWAL TERBENTUKNYA

Bahan Alkitab:
1 Petrus 2:9-10, Kis. 2:1-13

1.      Pengertian tentang gereja
  1. Kata “gereja” diambil alih dari kata igreja (bahasa Portugis), yang berasal dari kata Yunani, ekklesia, artinya “dipanggil keluar”. Setiap murid Kristus secara pribadi maupun bersama-sama dalam persekutuan orang percaya dipanggil untuk memberitakan kabar baik tentang karya penyelamatan Allah, sehingga banyak orang percaya kepada Yesus.
  2. Selain kata ekklesia, ada kata lain dalam bahasa Yunani yang artinya “gereja, yaitu kuriakon, yang berarti rumah Tuhan. Di sini kata “gereja” lebih menunjuk pada sebuah gedung yang dipakai jemaat untuk beribadah.

Dari penjelasan diatas, kita mencatat beberapa hal:
1)      Gereja adalah gedung atau tempat beribadah umat Kristen.
2)      Gereja adalah setiap orang percaya yang dipanggil dan dikuduskan oleh Allah untuk memberitakan kabar baik tentang karya penyelamatan. Artinya setiap pribadi adalah gereja.
3)      Pribadi-pribadi yang dipanggil oleh Allah dan menyatukan diri dalam persekutuan. Persekutuan yang memberitakan kabar baik itu juga disebut gereja.
4)      Paulus menyebut gereja sebagai Tubuh Kristus (I Kor. 12:12-17), dan Kristus adalah Kepalanya (Ef. 5:23).

2.      Awal terbentuknya gereja
Gereja pertama lahir pada saat yang sama dengan perayaan Pentakosta. Pentakosta adalah hari raya umat Yahudi untuk mengungkapkan syukur atas hasil panen. Karena itu, hari raya ini disebut juga dengan “hari raya pengumpulan hasil” (Kel. 23:16). Dalam PL, Pentakosta dirayakan 7 minggu atau 50 hari setelah Paskah.
Alkitab mencatat bahwa para murid berkumpul pada hari Pentakosta sambil menantikan “janji Tuhan. Janji Tuhan itu digenapi melalui turunnya Roh Kudus atas para rasul dan murid-murid lainnya. Mereka dimampukan oleh Roh Kudus untuk mewartakan kabar baik tentang Yesus yang telah bangkit itu beserta pengajaran-Nya. Melalui kuasa Roh Kudus pula orang-orang percaya menyebarkan diri dan mewartakan kabar baik itu ke seluruh dunia, sebagaimana yang diperintahkan olehTuhan sendiri (Mat.28:19-20).

3.      Tugas panggilan gereja
Gereja mendapat tugas untuk memberitakan kabar baik (Injil), yang dijabarkan dalam apa yang disebut “tugas panggilan gereja”. Tugas-tugas tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Bersekutu (koinonia). Baca Kisah 2:1-13; 12:1-17, I Kor. 3:11
Di dalam ikatan persekutuan dengan Tuhan Yesus itulah mereka diberdayakan untuk saling menghibur, menguatkan, berbagi dan memuliakan Allah (Ibrani 10;24-25).
  1. Bersaksi (marturia). Gereja bersaksi bahwa Injil adalah kabar sukacita (Roma 1:16-17, Mark. 16:15, Luk. 24:47).
  2. Melayani (diakonia). Kita melayani karena Allah lebih dulu melayani kita (Mark. 10:45). Melayani merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan karena telah menyelamatkan kita. Pelayanan kepada Allah itu juga ditujukan kepada sesama (semua orang) dan alam sekitar kita. Allah memberikan mandat kepada kita untuk mengusahakan dan memelihara alam.
Koinonia, marturia dan diakonia biasa disebut sebagai “Tri Tugas Panggilan Gereja”. Namun ada satu tugas yang juga tidak kalah penting, yakni mengajar (didaskalia).
  1. Fungsi gereja adalah menerima apa yang diterimanya dari Bapa, satu-satunya Guru di dalam gereja (Mat. 23:8-9).
Mengajar adalah kegiatan yang ditugaskan oleh Tuhan sendiri kepada gereja-Nya agar warganya bertumbuh menjadi dewasa sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga mereka senantiasa siap memberi pertanggunganjawab atas iman dan pengharapan mereka dalam Kristus  (Ef. 4:1-16; I Pet. 3:15). Inti pengajaran gereja adalah undangan Allah bagi manusia untuk bertobat dan membarui diri seturut kehendak-Nya.

4.      Istilah-istialah
  1. Ekklesia (Yunani) artinya “dipanggil keluar” untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus sebagai “terang hidup” yang menyelamatkan.
  2. Pentakosta artinya “hari kelima puluh”. Dalam tradisi Yahudi, ini dirayakan sebagai pesta panen. Dalam tradisi kekristenan, Pentakosta adalah “hari turunnya Roh Kudus”.
  3. Gereja disebut “tubuh Kristus”, artinya persekutuan orang percaya yang dipimpin dan menjadi milik Kristus. Yesus Kristus adalah Kepala gereja.
  4. Orang Kristen adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus (pengikut Kristus).

5.      Evaluasi
  1. Apa arti gereja sebagai komunitas orang percaya?
  2. Jelaskan pengertia gereja berdasarkan asal katanya, ekklesia!
  3. Apa yang dimaksud dengan “Kristus adalah Kepala Gereja”?
  4. Cara hidup anggota Gereja Perdana mengesankan dan menarik. Mengapa? Jelaskan!
  5. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat tugas-tugas panggilan gereja!

Catatan:
Kedua belas rasul               Matius 4:18-22
1.      Simon yang disebut Petrus
2.      Murid-murid yang pertamaAndreas (saudara Petrus),
3.      Yakobus anak Zebedeus
4.      Yohanes (saudara Yakobus)
5.      Filipus,
6.      Bartolomeus
7.      Tomas
8.      Matius (pemungut cukai)
9.      Yakobus anak alfeus
10.  Tadeus
11.  Simon orang Zelot
12.  Yudas Iskhariot (yang mengkhianati Yesus)



Pendidikan Agama Kristen (PAK) kelas IX


PELAJARAN XII
SIFAT-SIFAT GEREJA

Bahan Alkitab:
I Pet. 2, I Kor. 1:11-12, Yoh. 17:20-23
Dasar pembahasan kita adalah salah satu bagian dari Pengakuan Iman Rasuli: “Aku percaya pada gereja yang kudus dan am”.

1.       Gereja yang Kudus
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “kudus” berarti suci, murni. Sedangkan dalam bahasa Ibrani, qadosy (=kudus) berarti dipisahkan, disendirikan, dipisahkan dari yang lain. Uniknya dalam bahasa Ibrani kata ini hanya digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan Allah. Mengapa? Sebab, hanya Allah yang kudus (2 Raj. 19:22; Yes. 1:4). Kemudian, kata kudus dipakai juga untuk benda dan manusia sebab keduanya milik Allah dan termasuk dalam lingkup kehidupan Allah (Im. 19:2). Dengan demikian, kita mengenal istilah gereja yang kudus, orang kudus, tempat kudus.
Gereja disebut kudus bukan berarti gereja bebas dari dosa atau tidak ada cacat celanya. Sebab, kenyataannya gereja terdiri dari orang-orang berdosa. Calvin menyebut gereja sebagai “gereja orang-orang berdosa”, gereja yang tidak kudus. Kekudusan gereja tidak terletak pada perbuatan manusia, tapi pada perbuatan Allah. Oleh karena kasihNya kepada mansuia dan dunia ini, Allah mau memulihkan hubungan-Nya dengan manusia yang telah rusak akibat dosa melalui pengorbanan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Dengan demikian, kasih Allah dalam Yesus Kristuslah yang membuat gereja itu kudus (lih. I Kor. 1:30). Gereja juga disebut kudus karena dikuduskan oleh Roh Kudus (I Pet. 2)

2.       Gereja yang Am
Perjanjian Baru mengungkapkan bahwa Gereja Perdana lahir di Yerusalem yang dimotori oleh para rasul. Gereja muda itu terus berkembang diberbagai lingkungan budaya dan bangsa. Sejalan dengan itu gereja mulai menghadapi persoalan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar gereja. Misalnya: pertentangan mengenai tabiat ke-Allaha-an dan kemanusiaan Yesus. Perbedaan pemahaman mengenai kekuasaan dan tata susunan gereja yang mengakibatkan berpisahnya Gereja Katolik di Barat dan Gereja Ortodoks di Timur. Reformasi yang dilakukan oleh Martin Luther melahirkan gereja-gereja Reformasi (Protestan) yang berbeda dengan Gereja Katolik Roma.
Dalam banyak hal gereja-gereja ini berbeda. Misalnya: gereja-gereja Protestan mengakui dua sakramen (Baptisan dan Perjamuan Kudus). Gereja Katolik Roma mengakui tujuh sakramen(Baptisan, Tobat, Ekaristi, Penguatan, Perkawinan, Tahbisan dan Pengurapan Orang Sakit). Meskipun dalam banyak hal gereja-gereja memiliki perbedaan, pada dasarnya gereja itu am, artinya umum, tidak terbatas pada golongan tertentu, terbuka bagi siapa saja. Gereja tidak membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakangnya (suku, etnis, ras, golongan). Gereja tidak memandang status sosial atau kedudukannya, apakah kaya atau miskin, dst. Gereja yang am itu esa karena memiliki satu kepala, yakni Yesus Kristus sendiri. Yesus Kristus menghendaki gereja-gereja itu satu. Dalam doa-Nya, Ia berkata, “…..supaya mereka semua menjadi satu….” (Yoh. 17:20-23). Didorong oleh kehendak Yesus itu gereja-gereja berusaha mewujudkan keesaan gereja. Gerakan inilah yang kemudian kita sebut “gerakan oikumene”. Perwujudan oikumene itu antara lain dilakukan melalui doa, dialog, kerja sama antar gereja dalam bidang social dan lain-lain.

3.       Evaluasi
a.       Apakah yang dimaksud dengan gereja yang kudus?
b.      Apakah yang dimaksud dengan gereja yang am?
c.       Apakah sikapmu mengenai perpecahan gereja? jelaskan!


Pendidikan Agama Kristen (PAK) kelas IX


PELAJARAN XIII
GEREJA PERDANA HINGGA REFORMASI
Bahan Alkitab:
2 Raj. 25:1-21; Kis. 11:19-30

4.      Gereja Perdana
Sekitar abad ke-8 sebelum Masehi diluar Palestina sudah ada kelompok-kelompok Yahudi yang disebut “diaspora” (terpencar-pencar). Di lingkungan itu ada pula kelompok bukan Yahudi yang masuk atau menganut agama Yahudi. Mereka disebut kaum “proselit”.
Pada paro kedua abad pertama, agama Kristen mulai tersebar ke Eropa Barat dan Asia Tengah. Penggerak utamanya adalah Rasul Paulus dan teman-teman. Kis. 11:19-30, mencatat bahwa gereja telah berkembang sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia. Jemaat-jemaat baru ini ini kemudian menyebarkan Injil itu ke berbagai tempat lainnya sampai akhirnya tersebar juga ke Mesir melalui jalur perdagangan.

5.      Gereja dan Tantangannya
Dalam perkembangannya, munculah ajaran-ajaran yang menentang kekristenan, yakni:
a.      Gnostik adalah istilah bagi suatu aliran kepercayaan yang sezaman dengan kemunculan kekristenan. Secara umum ajarannya menyatakan bahwa dunia ini jahat dan bukan ciptaan Allah, tetapi ciptaan makhluk lain, mereka memiliki pengetahuan yang lebih tinggi tentang iman Kristen yang mampu membawa orang kepada kebenaran yang sempurna. Untuk menghadapi kaum gnostik, gereja menetapkan 3 asas, yakni:
1)      Kanon, yaitu patokan mengenai kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diterima sebagai dasar iman gereja.
2)      Pengakuan iman, yaitu ajaran resmi gereja sebagai pegangan bagi setiap jemaat dalam membangun imannya (pelajari khusus tentang pengakuan iman rasuli).
3)      Jabatan uskup, untuk menjaga ajaran gereja yang benar.
b.      Marcion yang mengajarkan bahwa Allah Perjanjian Lama itu kejam dan lebih rendah derajatnya. Allah dalam Perjanjian Baru adalah benar, mahabaik dan penuh kasih yang mengutus Yesus ke dunia ini. Marcion menetapkan kanon sendiri, yakni 11 surat yang dianggap ditulis Paulus dan Injil Lukas. Kitab-kitab lain, sebagaimana yang kita kenal sekarang, dibuang.
c.       Montanisme yang mengajarkan bahwa Yesus akan datang untuk ke 2 kalinya di Yerusalem baru yaitu, di Frigia (Asia Kecil). Montanisme melarang pengikutnya menikah 2 kali dan mewajibkan mereka berpuasa pada hari-hari tertentu, serta mendorong mereka untuk mati syahid jika gereja menghadapi penghambatan.
Gereja Perdana juga menghadapi hambatan yang dilakukan Negara karena orang Kristen menolak menyembah patung kaisar. Itu antara lain terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Nero (tahun 54-68), Kaisar Decius (kira-kira tahun 250) dan Kaisar Diocletianus (kira-kira tahun 300). Orang Kristen disiksa namun tidak gentar, bahkan ada yang rela menjadi martir (mati syahid) demi imannya kepada Kristus. Para martir itu antara lain Ignatius (uskup Antiokhia), Polikarpus (uskup Smirna), Yustinus Martir dan Tertulianus. Pemerintah tidak berhasil memusnahkan gereja demi Negara, sebaliknya pemerintah meminta dukungan gereja. Gereja diberi kebebasan penuh. Itu tantangan dari luar. Gereja juga menghadapi tantangan dari dalam berkaitan dengan ajaran-ajarannya, yakni upaya untuk menjelaskan siapa Yesus serta mengenai kemanusiaan dan ke-Allah-an Yesus.

·         Evaluasi
·         Tuliskan hal-hal yang kamu ketahui tentang Montanisme, Gnostik dan Marcion!
·         Apa yang dimaksud dengan kelompok diaspora dan proselit?

Pendidikan Agama Kristen (PAK) kelas IX
6.      Gereja Abad Pertengahan
Setelah Kekaisaran Romawi Barat runtuh di Eropa muncul kerajaan-kerajaan baru, misalnya Kekaisaran Jerman, Inggris dan Prancis. Uniknya, selain sebagai kepala Negara, para raja baru ini juga menganggap diri mereka sebagai kepala gereja. Akibatnya dalam nbanyak hal para raja tersebut cukup jauh mencampuri urusan gereja; misalnya raja dapat mengangkat dan memberhentikan uskup, bahkan paus. Akhirnya muncul unsure politis dalam gereja. Hal ini terjadi kira-kira tahun 500-1000 Masehi. Sesudah tahun 1000 Masehi para paus mulai menentang campur tangan para kaisar dan raja atas gereja. Pemilihan uskup bukan lagi wewenang mereka tapi tugas para rohaniwan dan umat setempat.

7.      Gerakan Pembaharuan (Reformasi) di dalam Gereja
Gerakan pembaharuan pun muncul, misalnya yang dipelopori Petrus Waldens, wyclif dan Yohanes Huns, yang mengkritik gereja karena memupuk kekayaan dan kekuasaan pejabat gereja.
Martin Luther melakukan gerakan pembaruan yang radikal, karena ia melihat banyak penyimpangan digereja. Ketika melihat ke kota Roma (th 1510) ia melihat kemerosotan penghayatan nilai-nilai kristiani di kota itu, terutama di kalangan para kleus (imam dan uskup). Puncak kekecewaan Luter terjadi ketika surat penghapus siksa dijual demi uang (hasilnya untuk membangun Gereja Santo Petrus yang megah di kota Roma). Untuk memperbaiki kondisi gereja yang memburuk itu, Luter menulis 95 dalil lalu ditempelkannya di pitnu gereja di Wittenberg, pada tanggal 31 Oktober 1517. Itulah hari lahir gerakan reformasi. Tokoh pembaruan lainnya adalah Ulrich Zwingli dari Swis.
Tokoh besar pembaruan di dalam gereja adalah Yohanes Calvin. Berbagai pandangan teologisnya dituangkan dalam karyanya yang terkenal berjudul Institutio (Pengajaran Tentang Agama Kristen). Calvin antara lain mengajarkan tentang pembenaran hanya oleh iman, sama seperti Luter, dan menekankan tentang kesucian orang Kristen sebagai wujud ungkapan syukur atas karya keselamatan Allah. Pada abad ke 18 di Inggris (John Wesley – sebagai pelopor) dan Amerika muncul gerakan Revivalisme (kebangunan kembali), yang mendorong setiap orang Kristen memperbaiki penghayatan imannya.

Catatan: Revivalisme ----   suatu gerakan yang berusaha membangkitkan semangat baru di dalam diri setiap orang Kristen untuk memperbaiki penghayatan imannya.
Pietisme       ----   gerakan yang menekankan kesalehan pribadi.









PENGAKUAN IMAN RASULI

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal Tuhan kita,
yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus,
di salibkan, mati dan di kuburkan, turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa,
dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus; Gereja yang kudus dan am; pengampunan dosa; kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal.


DOA BAPA KAMI ---- Baca Matius 6:9-13

































Pendidikan Agama Kristen (PAK) kelas IX



9 komentar:

  1. terimakasih sangat membantu, aplagi saat ketinggalan materi seperti saya...

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas kemurahannya berbagi ilmu.

    BalasHapus
  3. Makasih atas infonya dan juga infonya semua benar sama seperti yg saya dpt di sekolah





    Arigato gosaimas (Google)

    BalasHapus
  4. terima kasih untuk materinya, sangat membantu saya.GBU

    BalasHapus
  5. Terima kasih utk materinya, semoga ujian bsk dpt nilai yg bagus dgn bekerja sendiri. GBU

    BalasHapus
  6. Terima kasih.
    sangat membantu

    BalasHapus
  7. Sangat membantu...terimakasih...👍👍💪💪

    BalasHapus