Rabu, 19 Oktober 2011

Materi PAK Kelas IX Semester 1


BAB I
TANGGUNG JAWAB BUKAN PILIHAN

Bahan Alkitab:
Galatia 6:5, Roma 8:12 (BIS)

A.  Pengertian Tanggung Jawab
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Dalam bahsa Inggris, responsibility dapat berarti tanggung jawab, kewajiban atau beban yang harus ditanggung.

B.  Kata Alkitab tentang Tanggung Jawab
Menurut Bilangan 11:11, tanggung jawab berarti beban, sedangkan dalam ayat 14, tanggung jawab berarti tugas. Roma 8;12 (bis) mengatakan, “…..itulah sebabnya, saudara-saudara kita mempunyai tanggung jawab, tetapi bukan tanggung jawab kepada tabiat manusia, kita tidak perlu hidup menurut keinginannya”. Sementara itu, Gal.5:6 disebutkan….”Sebab masing-masing orang memikul tanggung jawab sendiri”.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab kristiani adalah kewajiban, tugas atau beban yang harus ditanggung dan dijalankan dalam terang dan bimbingan Roh Kudus. Dan tanggung jawab harus dijalankan karena perintah Allah (Kejadian 2:16-17).

C.  Godaan Lari dari Tanggung jawab
Tanggung jawab bersifat mengikat. Karena itu, ada kecenderungan manusia untuk melepaskan diri dari beban tersebut. Hal ini yang disebut sebagai godaan melarikan diri dari tanggung jawab. Hal ini bisa terjadi, ketika menerima tanggung jawab:

·  Di rumah
…………………………………….
…………………………………….

·     Di sekolah
…………………………………….
…………………………………….

·     Di masyarakat
…………………………………….
…………………………………….

·     Pilihan pribadimu
…………………………………….
…………………………………….

Oleh karena itu, remaja (sebagaimana manusia pada umumnya), terus membutuhkan tuntunan Roh Kudus agar dapat bertanggung jawab bagi masa depan.





BAB II
BERAWAL DARI CINTA DIRI SENDIRI

Bahan Alkitab: Efesus 1:1-14

Memahami dan menerima keberadaan diri sendiri sangat penting. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan kekuatan sekaligus dapat menerima kelemahan diri sendiri. Secara keseluruhan, keberadaan manusia dapat dinilai dan dilihat dari aspek spiritual, fisik, sosial dan mental. Keempat aspek ini saling berkaitan.

A.   Aspek Spiritual                                         C. Aspek Sosial
·  Doa                                                              * Relasi dengan teman
·  Kontemplasi (perenungan)                 * Relasi dengan masyarakat
·  Harapan, rasa syukur                                    * Aktif dalam kegiatan organisasi
·  Identitas gereja                                              * Keadaan ekonomi
·  Relasi dengan gereja                                      * Adat-istiadat sekitar

B.  Aspek Mental                                            D. Aspek Fisik
·  Kasih sayang                                                 * Sandang
·  Kedewasaan emosi                                       * Pangan
·  Harga diri                                                      * Papan
·  Rasa aman-nyaman                                       * Kesehatan (gerak badan, istirahat)

Kegiatan I
Dengan melihat keempat aspek tersebut, sekarang diskusikan dan sharing-kan pengaruhnya terhadap tumbuhnya rasa dan sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri. Berikut adalah pertanyaan panduan:
1.   Setelah merenungkan keempat aspek tersebut dan sikap tanggung jawab yang selama ini kamu tunjukkan, menurutmu seberapa besar pengaruhnya terhadap dirimu?
2.   Apakah akibat yang mungkin terjadi pada orang yang menilai dirinya terlalu rendah dalam segala aspek?
3.   Apakah akibat yang mungkin terjadi bila orang menilai dirinya terlalu tinggi dalam segala aspek?

Kegiatan 2
Untuk memahami bagaimana Allah memandang kita, belajarlah dengan membaca Efesus. 1:1-14

“Jika Allah sedemikian memandangku, tidak ada alasan bagiku untuk membenci dan merendahkan diriku sendiri. Dan untuk menghargainya, aku akan lebih bertanggung jawab kepada Allah yang telah mengangkatku sebagai anak-Nya. Akupun akan memandang diriku dan sesamaku seperti Allah memandang semua ciptaan-Nya sehingga tidak ada alasan bagiku untuk membenci, mengejek dan merendahkan sesama di sekitarku”.

Tugas:
1.    Mengapa kita harus menghargai dan menerima diri sendiri?
2.    Apakah pengaruh pandangan Allah terhadap cara kita memandang diri sendiri dan orang lain?


BAB III
KECERDASAN SPIRITUAL
DAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN DIRI

Bahan Alkitab:
Yakobus 4:3

A.      Pengertian kecerdasan spiritual
Secara umum, kecerdasan manusia terdiri atas 3 aspek, yaitu IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosional), SQ (kecerdasan spiritual).
IQ berhubungan dengan kemampuan menguasai pelajaran. Misalnya, IQ yang tinggi menjadikan seorang remaja selalu mendapat juara pertama di kelasnya. EQ berhubungan dengan kepekaan perasaan untuk memahami diri sendiri dan orang lain. Misalnya, EQ yang tinggi membuat seseorang selalu dijadikan teman curhat bagi teman-temannya. Sementara itu,  SQ berhubungan dengan “titik Tuhan” (God spot) dalam diri manusia yang memampukannya untuk merasakan kehadiran Allah dalam diri dan kehidupannya. Dengan SQ yang baik, secara otomatis IQ dan EQ akan berkembang dengan efektif.
Spiritual berasal dari kata spiritus (Latin) yang berarti hembusan (tiupan) angin, aliran udara, nafas, nafas hidup, nyawa, hidup, jiwa, roh, hati, sikap dan perasaan. Roh diartikan sebagai kekuatan yang menghidupkan, memberi daya tahan kepada seseorang untuk mempertahankan, mengembangkan dan mewujudkan kehidupan. Ciri-ciri orang yang cerdas secara spiritual antara lain sering merenungkan dan memaknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya dan memusatkan pikirannya dalam relasi dengan Tuhan.
Jadi, SQ berarti kemampuan seseorang mengembangkan diri dan kehidupannya dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai luhur dan mulia dari Sang Ilahi. IQ dapat dikembangkan dengan tekun belajar. EQ dapat dilatih dengan belajar mengendalikan emosi.

B.     Mengembangkan kecerdasan spiritual secara kristiani
Disiplin spiritual adalah latihan yang membantu manusia supaya mendekat dan menyadari kehadiran Allah dalam dirinya dan sesama. Pada saat yang bersamaan, ia juga dapat mengajar orang lain untuk berkomitmen dalam melayani. Secara umum, disiplin ini terbagi atas dua bagian, yaitu:
1.Disiplin ke dalam
-      disiplin doa.
-      disiplin puasa (bentuk disiplin pribadi).

2.Disiplin ke luar
-       kepatuahan
-       kesederhanaan
-       Hemat
 Jadi, latihan atau disiplin spiritual dapat disimpulkan bahwa kehidupan spiritual tidak hanya terbatas pada perkara ritual, tetapi juga pengembangan disiplin ke dalam dan ke luar. Dengan demikian kita akan semakin mantap dan kuat karena berakar pada keteladanan dan relasi peribadi dengan Yesus.

C.     Evaluasi
1.      Apakah halangan terbesar dalam mempraktekkan kepatuhan?
2.         Bagaimana hubungan antara SQ dengan rasa tanggung jawab?
3.         Apakah yang dimaksud dengan disiplin spiritual?



BAB IV
PERSAHABATAN SEJATI

Bahan Alkitab:
Amsal 17:17

A.     Siapakah “sahabat”  itu?
Ralph Waldo Emerson berkata, “Seorang sahabat adalah satu karya agung dari alam, dan Henry Durbanville berkata, “Seorang sahabat adalah orang pertama yang menghampiri kita, ketika seluruh dunia meninggalkan kita”. Menurutmu seorang sahabat adalah………………

B.     Apa kata Alkitab tentang persahabatan? 
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17). Penekanannya adalah setiap waktu. Mengasihi sahabat adalah sesuatu yang wajar, tetapi dapatkah kasih tersebut dapat bertahan dalam kondisi apapun?
Dalam persahabatan yang sejati harus ada keterbukaan dan kejujuran  dan  tanggung  jawab.. Dengan demikian, persahabatan sejati pastilah membawa pertumbuhan dalam kematangan berpikir, kedewasaan sikap, dan pertumbuhan iman.  “…tetapi Aku menyebut kamu sahabat karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu” (Yohanes 15:15).

C.     Jendela Johari
Johari adalah singkatan dari dua nama orang yang menemukan teori ini, yaitu John dan Harry. Dalam teori ini pribadi manusia digambarkan seperti sebuah jendela yang mempunyai 4 daun jendela.

(A)
I and Others know
(B)
I know but Others don’t know

(C)
I don’t know but Others know

(D)
I and Others don’t know

1.    Daun jendela (A) adalah bagian yang terbuka. Bagian ini diketahui diri sendiri dan orang lain.
2.    Daun jendela (B) adalah bagian yang kita ketahui, tetapi tidak diketahui orang lain.
3.    Daun jendela (C) adalah bagian yang diketahui orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri sendiri.
4.    Daun jendela (D) adalah bagian yang tidak diketahui diri sendiri dan orang lain.

Intinya adalah untuk mengenal diri sendiri, kita dapat belajar dari bagaimana orang lain melihat kita. Dalam hal ini salah satu pihak yang paling dapat dipercaya dan mengenal kita adalah sahabat. Karenanya, tugas penting seorang sahabat adalah memberitahukan berbagai hal yang tidak kita ketahui. Semakin seseorang mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya, ia dapat semakin maksimal mengembangkan dirnya.

D.    Hafalkan!          
Amsal 17:17 -  (Catatlah pengalamanmu berkaitan dengan ayat tersebut).          
1.      ………………………….
2.      ………………………….
3.      ………………………….       


BAB V
ORANGTUAKU SAHABATKU

Bahan Alkitab:
Keluaran 20:12, Amsal 6:20-23

Walaupun remaja dalam suasana “antiotoritas”, tanggung jawab anak terhadap orangtua tidak dapat diabaikan. Beberapa hal yang berkaitan dengan tanggung jawab anak kepada orangtua berdasarkan firman Tuhan, antara lain:

1.      Menghormati orangtua.
“Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu…”. Menghormati orangtua adalah perintah kelima dalam Taurat. Secara garis besar Hukum Taurat dibagi dalam dua bagian, yaitu:

a.       Perintah ke 1 -  4, mengatur hubungan Allah dengan manusia.
b.      Perintah ke 5 – 10, , mengatur hubungan manusia dengan manusia (sesama). Berarti menghormati orangtua adalah hal utama dan pertama dalam hubungan antarsesama. Kita harus menghormati orangtua dengan segala keberadaan dan keterbatasannya (sifat, pergaulan sosial ataupun dalam bidang ekonomi. (Catatan: kuasai 10 perintah Tuhan).

2.      Taat kepada orangtua
“Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal karena itulah yang indah di dalam Tuhan” (Kolose 3:20). Hal ini memang tidak mudah dalam masa perkembangannya. Namun, mentaati perintah dan nasehat orangtua sangatlah penting, karena masa ini merupakan masa peralihan dari tahap anak-anak menjadi dewasa.
Mentaati orangtua berarti bersedia mendengarkan dan  mempertimbangkan segala perintah dan nasehat yang diberikan. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan kebenaran, perlulah hal itu dibicarakan dengan baik dan sopan. Amsal 1:8-9, “Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu, sebab karangan bunga yang indah  itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu”

3.      Orangtua adalah wakil Allah bagi anak-anaknya, sehingga memberontak kepada orangtua berarti memberontak kepada Allah (Amsal 3:11-12).

4.      Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatannya anak-anak ialah nenek moyang mereka (Amsal 17:6).

5.      Memelihara nasehat orangtua (Amsal 6:20-23).

Soal-soal latihan:
1.      Dalam bentuk apakah penghormatan kepada orangtua dapat ditunjukkan?
2.      Mengapa kita harus bertanggung jawab untuk menghormati orangtua?
3.      Bagaimana cara mentaati orangtua jika perintah atau nasehat yang diberikan bertentangan dengan pendapat dan keinginanmu?
4.      Mengapa orangtua banyak memberikan aturan dan larangan kepada para remaja?
5.      Menurut Amsal 6:20-23, apa tanggung jawab seorang anak terhadap nasehat dan perintah orangtuanya?
6.      Bagaimana perasaan orangtua terhadap anaknya yang sedang menginjak usia remaja?
7.      Apa yang harus dilakukan jika kita kehilangan sosok orang tua?
LANJUTAN BAB V

10 PERINTAH TUHAN
(Keluaran 20:1-17)

A.     Hubungan Allah dengan manusia
1.    Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu (ayat 3).
2.       Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit   di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi (ayat 4).
3.    Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, …. (ayat 7).
4.    Ingatlah dan kuduskanlah hari sabat (ayat 8).

B.        Hubungan manusia dengan sesama
5.       Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang di berikan TUHAN, Allahmu, kepadamu (ayat 12).
6.       Jangan membunuh (ayat 13).
7.       Jangan berzinah (ayat 14).
8.       Jangan mencuri (ayat 15).
9.       Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu (ayat 16).
10.  Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu (ayat 17).




























BAB VI
SIAPAKAH SESAMAKU?

Bahan Alkitab:
Lukas 10:29-37

1.    Abraham berpisah dari Lot
Sepulang dari Mesir, Abraham dan Lot tinggal bersama di dekat Bethel, Kanaan. Keduanya, mempunyai banyak ternak, sehingga membutuhkan rumput dan air yang banyak. Semakin banyak ternak mereka, semakin sulit mereka mencukupi kebutuhan makan dan minum untuk ternaknya, sampai suatu saat terjadi pertengkaran antara penggembala Abraham dan Lot.
Maka keduanya sepakat untuk berpisah dengan baik, kata Abraham kepada Lot: “Jangan ada pertengkaran antara aku dan engkau karena kita ini kerabat”. Kemudian, Lot diberi kesempatan memilih tempat yang subur, cukup air dan rumput untuk ternak Lot, yaitu Sodom, daerah Yordan.

2.    Ajaran Tuhan Yesus
A.   Di tengah masyarakat Yahudi, Tuhan Yesus sangat disenangi, baik cara Dia bergaul atau karena kuasa maupun ajaran-Nya. Ajaran Tuhan Yesus berbeda dengan ajaran tokoh agama Yahudi, khususnya ajaran tentang mengasihi sesama. Baca Matius 5:21-22;33-34;43-44, kemudian tulis perbedaannya!
B.   Tuhan Yesus mengajarkan kepada seorang ahli taurat dan para murid-Nya, untuk mengasihi sesamanya seperti mengasihi diri sendiri. Kasih kepada sesame sebagai dasar hubungan atau pergaulan dengan sesama. Menurutmu siapakah sesame kita? (Baik di rumah, gereja, sekolah, maupun di masyarakat luas).
C.   Bagaimana ajaran Tuhan Yesus tentang sesame? Ada seorang berjalan dari Yerusalem ke Yerikho, ia dihadang perampok, dirampas hartanya, dan dianiaya perampok sampai hamper mati. Kemudian lewat seorang imam, tetapi ia tidak mau menolong, demikian juga orang Lewi. Kemudian datanglah seorang Samaria. Ia bukan saja menolong orang itu, melainkan juga mebiayai pengobatan dan merawatnya. Padahal orang Samaria itu berasal dari suku yang berbeda dengan orang yang dirampok tersebut. Kemudian, Tuhan Yesus bertanya: “Siapakah di antara ketiga orang yang menjadi sesame bagi korban perampokan itu? Jawab ahli Taurat, “Orang yang sudah menunjukkan belas kasihan kepada korban perampokan. (Baca Lukas 10:25-37).
D.  Berdasarkan kesimpulanmu:
1.    Siapakah sesama bagi orang yang dirampok itu?
2.    Siapakah yang menjadi sesama dalam pergaulanmu sekarang?
·       Di rumah: …………..
·       Di sekolah: …………
·       Di gereja: …………...
3.    Bagaimana usahamu melawan pergaulan yang tidak baik?
4.    Hafalkan I Kor. 15:33!



Kelas IX




BAB VII
REMAJA DALAM MASYARAKAT

Bahan Alkitab:
Yunus 1:1-17

A.     Tanggung jawab
Setiap orang mempunyai hak dan tanggung jawab. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita perlu mengembangkan sikap bertanggung jawab. Menurutmu, apakah pengertian tanggung jawab itu? Pada dasarnya tanggung jawab adalah suatu sikap dan perilaku untuk menanggung segala akibat yang timbul dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.

B.     Sikap lari dari tanggung jawab
Nabi Yunus diutus Tuhan Allah ke kota Niniwe ibu kota Asyur. Ia tidak pergi ke Niniwe, tetapi naik kapal dan pergi ke Tarsis. Dalam perjalanan, ia diserang badai dan akhirnya ia dibuang ke laut dan tiba-tiba laut menjadi tenang. Tuhan mengutus ikan besar menelan Nabi Yunus dan membawanya ke pantai. Setelah peristiwa itu, Nabi Yunus diutus ke Niniwe dan memberitakan hukuman Tuhan atas dosa rakyat Asyur. Tuhan menginginkan pertobatan bangsa Asyur atau kota Niniwe, supaya mereka selamat. Dari kisah Nabi Yunus ini, bagaimana kesimpulanmu tentang tanggung jawab Nabi Yunus? Teladan apa yang dapat kamu ambil dari kisah ini?

1.      Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2.      Teladan dari kisah Nabi Yunus:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

C.     Tindakan orang yang bertanggung jawab
Sekali waktu Tuhan Yesus mengajarkan sebuah perumpamaan (baca – Matius 25:14-30). Pada zaman Tuhan Yesus, talenta adalah satuan uang senilai 6000 dinar. Satu dinar adalah upah kerja sehari (Matius 20:20). Talenta menggambarkan karunia Tuhan kepada kita yang harus kita pertanggungjawabkan penggunaannya. Bagaimana dengan kamu? Apakah talenta yang diberikan Tuhan kepadamu? Apa yang kamu  lakukan untuk mempertanggungjawabkan talenta yang telah diberikan itu?

1.      Talenta yang diberikan Tuhan kepada saya adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.      Yang saya lakukan sebagai pertanggungjawaban saya kepada Tuhan adalah:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

BAB VIII
TANGGUNG JAWABKU KEPADA TUHAN

Bahan Alkitab:
Galatia 5:22-23

A.     Manusia jatuh dalam dosa
Manusia telah melanggar firman Tuhan (Kejadian 3:1-7), akibatnya manusia berada di bawah hukuman mati dan berada dalam kondisi tidak selamat. Kondisi tidak selamat ini disebut dosa (Roma 6:23). Manusia jatuh dalam dosa karena melawan firman, bahkan memberontak kepada Tuhan. Akibatnya manusia tidak dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Tuhan yang kudus tidak berkenan berdampingan dengan manusia yang dikuasai dosa.
Akibat dosa, manusia putus hubungannya dengan Tuhan, tetapi dalam/melalui kematian dan kebangkitan TuhanYesus, terjalin kembali komunikasi manusia dengan Tuhan.

B.     Kasih sebagai dasar penebusan dosa
Kebudayaan Yunani sangat erat dengan perbudakan. Seorang budak dibeli dari pasar tempat menjual dan membeli budak, sehingga ia dikuasai oleh tuan yang membelinya. Jika ada orang lain yang membeli budak itu dari tuannya, budak itu akan bebas dari tuannya yang lama dan menjadi milik tuan yang baru.
Demikianlah gambaran manusia berdosa sebagai hamba dosa atau iblis dengan Allah yang Mahaadil menghukum manusia, tetapi juga Allah Yang Mahakasih (Yohanes 3:16) berkenan membeli manusia yang berdosa  dengan harga yang tinggi, yaitu darah Kristus (I Korintus 6:20, 7:23). Kasih sebagai dasar Allah untuk membebaskan dan menebus manusia dari kuasa dosa. Cara Tuhan Allah adalah melalui kesengsaraan kematian (Lukas 23) dan kebangkitan Tuhan Yesus (Lukas 24). Dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus itulah ada penebusan dosa (Efesus 1:7), sehingga setiap orang yang percaya mendapat keselamatan dan hidup yang kekal (Efesus 2:8).

C.     Sikap kita sebagai orang yang sudah ditebus
Orang yang sudah dibeli atau ditebus Kristus, tidak lagi menjadi hamba dosa, tetapi menjadi milik “tuan” yang baru, yaitu Tuhan Yesus kristus (kuriake = orang yang menjadi milik Tuhan). Manusia wajib mentaati Tuhan dalam seluruh hidupnya. Ketaatan itu diwujudkan dalam:
1.   Mempersembahkan tubuh sebagai korban yang hidup (Roma 12:1, 12).
2.   Hidup dalam kasih I Korintus 13:4-5).
3.   Bertanggung jawab menjaga pertumbuhan iman yang kokoh (Kolose 2:6-7).

D.     Jodohkan pernyataan (I) dengan pilihan jawaban (II) dan tuliskan pada (III)

No
I
II
III
1
Kematian dan kebangkitan Yesus
a.       dosa

2
Manusia dalam kondisi tidak selamat
b.      dengan harga yang tinggi

3
Komunikasi dengan Tuhan
c.       korban yang hidup

4
Dasar penebusan dosa
d.      penebusan dosa

5
Yesus membeli manusia
e.       kasih Allah

6
Memuliakan Tuhan dalam kehidupan
f.        Tuhan Yesus jembatan





BAB IX
GARAM  DAN  TERANG

Bahan Alkitab:
Matius 5:13-16

A.     Garam dan terang dunia
Dalam salah satu bagian  khotbah-Nya, Tuhan Yesus bersabda, “Kamu adalah garam dunia, kamu adalah terang dunia”. Apakah maksud dari “kamu adalah garam dunia?” Yesus mengajarkan bahwa karena kasih dan setia-Nya dan melalui para murid-Nya, Tuhan Yesus akan menghilangkan segala yang busuk, yang merusak hidup manusia, yang menyebabkan manusia terus berdosa. Garam berfungsi untuk mengawetkan dan menghilangkan yang busuk.
Kehidupan kristen menolak segala bentuk perbuatan yang tidak benar, dengan menunjukkan sikap yang positif (pengaruh yang baik). Contoh, dimana ada permusuhan dan kebencian, tunjukkan sikap mengampuni. Jadilah pembawa damai.
Supaya berfungsi sebagai garam, orang percaya harus masuk dalam pergaulan masyarakat, tetapi tidak terhanyut dalam kejahatan dunia, tetapi sebaliknya, mampu membawa pengaruh yang positif (I Korintus 15:33).
Setiap murid Tuhan Yesus, baik zaman dahulu maupun sekarang adalah terang bagi dunia. Terang yang diperoleh dari firman Tuhan, seperti dikatakan dalam Mazmur 119:105, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”. Tugas panggilan kita adalah memancarkan terang kasih Allah kepada dunia memalui sikap hidup kita sehari-hari.

B.     Toleransi agama dalam masyarakat majemuk
Contoh kongkrit, sering terlihat pada saat acara penutupan ketika diadakan Halal bi Halal dilingkungan RT kita. Peserta yang hadir saling berjabatan tangan dan saling memaafkan, baik sesame umat muslim maupun antara umat muslim dan kristiani. Peristiwa itu terjadi karena adanya sikap toleransi antarumat beragama dan toleransi antargolongan agama di Indonesia.
Sikap toleransi pada dasarnya ditunjukkan dengan sikap saling menghormati. Mengapa demiakian? Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan agama, Keragaman budaya dan agama itulah yang harus disikapi secara positif dengan bentuk toleransi.
I Petrus 2:9, ….. supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”. Berdasarkan I Petrus 2:9c ini, apakah yang dapat kamu lakukan untuk memberitakan perbuatan-perbuatan  besar Tuhan? Adalah dengan menjadi saksi Tuhan dalam hidup sehari-hari (melalui perkataan dan perbuatan).

1.                              Melaui perkataan :
-         …………………………………………
-         …………………………………………
-         …………………………………………
-         …………………………………………
-         …………………………………………

2.                              Melalui perbuatan :
-         ………………………………………....
-         ………………………………………....
-         ………………………………………....
-         ………………………………………....
-         ………………………………………....





BAB X
MENJAGA IMAN DALAM KEMAJEMUKAN

Bahan Alkitab:
Efesus 6:14-17

Dalam kehidupan  rohani, Allah memberikan alat perang berupa pedang roh untuk melawan iblis, yaitu firman Allah. Sementara alat untuk mempertahankan diri / melindungi dari serangan iblis adalah perisai iman.

C.     Kehidupan pada era globalisasi
Kita berada dalam era globalisasi. Pada tahun 2020, akan diberlakukan pasar bebas. Sekarang kita dalam proses memasuki era tersebut. Kehidupan manusia serba dipengaruhi kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi (Iptek), salah satunya internet. Belum lagi pengaruh penyalahgunaan narkoba. Semua itu menjadi ancaman bagi kaum muda dan orangtua. Persoalan yang kita hadapi adalah bagaimana menyelamatkan generasi muda dari kehancuran mental, moral, dan spiritual.  Karena kemajuan teknologi menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia. Dampak yang ditimbulkan ada yang positif, tetapi tidak sedikit yang negatif, yaitu merusak moral bangsa.

D.     Cara menjaga iman
Menghadapi masa depan dan menanggapi berbagai bentuk akibat kemajuan iptek, yang secara umum merugikan orang lain atau negara, bagaimana cara menjaga iman kita? Ada beberapa cara, antara lain:

1.                                 Menggunakan senjata perang rohani
Rasul Paulus mengajarkan kepada jemaat Efesus untuk melawan godaan iblis dengan melakukan peperangan rohani. Dua alat utama dalam peperangan rohani adalah perisai iman dan pedang roh.

2.                                 Bertekun dalam doa dan membaca Alkitab
Orang beriman akan tumbuh dan berkembang imannya, apabila selalu berkomunikasi dengan Allah. Caranya adalah melalui doa dan membaca Alkitab. Doa memegang peran penting dalam hubungan dengan Tuhan sebagai sumber hidup kita.

E.      Diskusikan soal-soal berikut dalam kelompok!
Buat kelompok, masing-masing beranggotakan  6 orang.
1.      Tuliskan segi positif dan negative dari globalisasi!
2.      Jelaskan fungsi doa bagi kita!
3.      Jelaskan perbedaan fungsi pedang roh dan perisai iman!
4.      Berilah 2 contoh dampak kemajuan teknologi bagi kehidupan manusia!
5.      Bagaimana sikapmu untuk mengantisipasi dampak kemajuan teknologi?

6 komentar:

  1. Mengingatkan Saya akan Materi sewaktu saya masih kelas IX SMP....
    Skrg saya sdh Kelas X SMA...
    Bagus

    BalasHapus
  2. terima kasih untuk materinya, sangat membantu saya.GBU

    BalasHapus
  3. bagus sekali kk tapi lebih tambah lagi dong penjelasan dari semua bab

    BalasHapus
  4. Bagus 👍👍👍kk

    BalasHapus
  5. ringkasan materinya sangat bagus GBU.

    BalasHapus
  6. LuckyClub - The Best Casino Site in Kenya
    LuckyClub is the best luckyclub.live site in Kenya that is powered by a team of experts and one that believes that winning money by playing on real-world gaming.

    BalasHapus